11.06.2015

Teman-teman Susi Indrawati

Asing dengan nama itu? Ya jelas dong sudah asing, lha wong berita itu mencuat sekitaran tahun 2012an lalu.
 
Okelah, nggak usah repot browsing buat nyari siapa pemilik nama itu.

Sedikit cerita, aku pernah bekersa sama dengan Limbad dalam sebuah program rangkaian ulang tahun RCTI 26 tahun 2015, program Duel Mahadaya Magic, waktu itu yang ngisi ada magician dari Amerika, Lizardman dan juga magician dari Australia, Space Cowboy. 

Sejauh ngobrol dan becanda sama master Limbad, orangnya asik.
Di luar pribadinya sebagai pasangan artis, yang menemani Limbad menuju jalan kesuksesan, hingga menjadi sebeken sekarang. Bukan urusan aku mengulas hal ini. Nggak ada pentingnya juga sih buat viewer blog aku, nggak butuh. Bukan juga maksud mengulas urusan orang. Aku hanya, kok merasa pingin aja buat nulis ini.

Ge Pamungkas? Tahu? Tahu dong! Standup Comedian terkenal itu lho, yang sekarang jadi Andika di The East Net TV. Gossip dan kenyataannya dia pacaran sama Anggie Ang (@nonAngie) pembawa berita di Net juga. Mereka cinlok! Tinggal pake kecap aja udah enak. CILOOKKK!!!

Kisahnya seperti itu. Mungki kamu masih ingat ini. Itu Ge sama mantan pacarnya @OrissaSofyan


Gilak lu Ge, cewek secantik itu lu tinggalin cuma buat gemblegedes.

Di luar mereka-mereka yang udah terkenal dan resikonya diomongin banyak orang. Aku merasa ini sesuatu yang beda. Tanpa menilai sepihak kedua pria itu bersalah atau tidak. Sampai saat ini pun aku masih percaya karma. “Kalau kita ninggalin seseorang buat orang lain, entahlah nantinya orang yang kita perjuangin itu bakalan ngelakuin hal serupa ke kita.
Ayo cari tempa duduk ternyamanmu dan saksikan kisah selanjutnya.

10.14.2015

Dear Kamu

Pesan ini dikirim via pos expres nasional, mungkin maksudnya, agar kangennya cepat sampai.
Read your message, membuatku tertawa hingga hampir nagis. Apalagi waktu kamu bilang, “Aku mulai menyayangimu.”
Apa mungkin bisa? Kita belum berjumpa, coba tanya hati masing-masing.
Hmm.. aku juga mulai menyanyangimu(?)tapi, entah sebagai apa.
Jangan terburu, kita masih punya cukup waktu.
Waktu untuk bersama, bercanda, dan saling mengisi hati.
Aku tunggu kamu di kotaku.
Kapan bisa ke kotamu?
Aku akan selalu berusaha untuk itu.
Nanti aku temenin kamu di cafe itu. Tempat yang selalu kamu ceritakan.
Aku harap kita punya banyak waktu bersama. 30 januari 2013.

Dear diriku sendiri,
Karena aku udah berjanji untuk menuliskannya dalam bentuk tulis tangan, walau sedikit jelek, tetep pede dong.
Perkenalkan, pertama melihatmu, aku mengira, umurku di atas 25 tahun. Ternyata aku salah.
Dan yang bikin tragisnya, kamu lebih muda dari yang aku tahu.
Kenyataannya, ini pahit buatku, aku nyaman sama kamu.
Kamu, asik, lucu, kamu telah berhasil membuatku tertawa.

Mulai saling bertukar cerita.
Seperti yang sudah ku tulis, kamu bisa buatku nyaman.
Jarang loh, ada yang bisa kubuatku tertawa seperti ini.
“ketemu yuk.”
“Ngobrol yuk.”
Makan bareng, jalan bareng, ngapain aja deh, hanya orang belum waras yang ngobrol sendiri.

Kapan kita bertemu??
Kamu harus bertanggung jawab, sudah buatku begini.
Aku belum pernah sampai begini menemui orang lain, apalagi diriku sendiri.

Akhirnya, aku memberanikan diri mengirim surat pada diriku sendiri.
30 januari 2013, maaf ya, aku telat kirim buat diriku sendiri.
Waktu suratku samapi, aku begitu kegirangan, “yang ditunggu akhirnya datang.”
Tapi, nggak tahu harus bilang apa?

Selamat berkurang usia
Harus ya, kata itu diucapin?
Percakapan berubah menjadi, “Halo”, “Halo, jadi gimana?” sudah menjadi ciri khas, selalu begitu.
“Lagi sibuk ya?”
“Enggak.”

Hening
Malam itu berubah menjadi sangat ngeri dan menyedihkan.
Entah kenapa, skenario berubah dari yang sudah tersusun.
Semoga kamu nggak marah. Dan tetap mau menjadi trafo, transmisi, sekaligus PHB ku.

4.04.2015

Mas Dinda



(FOTO SAMA MAS DINDA)

Nah, kalau ini namanya Mas Dinda. Menurutku, Mas Dinda adalah pria yang paling menjaga gaya penampilannnya di antara pria-prialain di lantai tiga. Lihat saja warna rambutnya yang tak lagi hitam. Mas Dinda bisa merubah dengan mengecat warna rambutnya tiap dua minggu sekali atau sesuai kemauannya,kalau dia mau,mungkin setelah membaca tlisan ini, Mas Dinda akan mengubah warna rambutnya dengan warna hijau toska. Kembali ke warna rambut. Kadang merah, kuning, hijau, seperti lampu di perempatan jalan saja.

Dulu, waktu aku baru masuk RCTI dan sesuai budaya di sini, maka harus berkenalan dengan seluruh ruangan pada lantai tiga gedung annex, karena inilah tempat kami bernaung, lantai tim kreatif dan temen-temen production assistant. Aku dan teman satu angkatan BDP (broadcast development program) 13 menyambangi tiap meja dengan menyebutkan nama serta job describtion masing-masing. Meja demi meja, nama baru demi nama baru mulai kita input.

Pada salah satu momen, kita harus berkenalan dengan cara berdiri di atas stage bundar dan meneriakkan nama, lulusan kampus mana serta umur kita sekeras dan sejelas mungkin. Hingga pada waktunya aku naik stage berdiameter satu meter ini, “Halo semua, perkenalkan nama aku Bagus Setiawan, panggil saja Iwan, BDP 13, umur 23 tahun..” dari kejauhan ada yang berteriak, “KURANG KERAS WOY!!” aku pun harus mengulang beberapa kalimat dan sedikit menambah volume yang keluar dari mulut ini, “umur 23 tahun, lulusan MMTC Jogja.. mohon bimbingannya ya kakak-kakak..”

Sumber suara yang meminta suaraku dikencengin, kembali muncul. “23 tahun? Bohong!”
Iya kak, umur saya segitu, nggak boleh ditawar. Hingga akhirnya aku tahu, yang meminta suara merduku agak dikeraskan volumenya ini adalah Mas Dinda. Aku baru sadar ternyata bukan hanya Mas Dinda yang mengira muka saya terlihat melebihi umur aku yang masih kece badai ini, teman satu angkatan aku pun mengira begitu. Sial. #MasDindaSalamKenal