Posisi kita sekarang
sama seperti dulu, saat belum saling kenal.
Kamu di kamar rumah
saya di kamar kos.
Kita saling berbalas
mention, kamu follow dulu, dan saya DM dulu.
Akhirnya, kita jadian
padahal belum saling temu.
Saat bertemu, kita
saling sipu malu mau.
Pertemuan pertama
penuh nafsu dan sapu dosa, begitu selanjutnya.
Dan, entah ada apa,
petemuan aneh kita harus berhenti sejenak atau mungkin bisa selamanya.
Kita putus dalam
jalinan singkat namun banyak dosa, satu bulan satu hari, angka yang cantik.
Saat ini kita sudah
tak bersama, sudah tak serasa dan terasa seperti cerita yang dulu.
Setiap cerita punya
kopinya sendiri dan kisah asmara saya ini, entah rasa apa? saya ga tahu.
Setidaknya kisah dalam
cerita itu punya makna yang tak boleh lupa.
Janji tak boleh
diingkari, mantan tetap saja mantan, kalo dulu sayang sekarang tak boleh
anjing-anjingan.
Mantan punya sisi baik
dan sisi buruk, begitu pula diriku, cowo berandal, dia juga.