8.09.2013

gagal moveon

Neraka tak selamanya panas. Karena dinginpun bisa jadi neraka.

Jujur. Saya tak begitu tahan berlama-lama dalam ruangan dengan suhu dingin. Ini masuk akal secara logika saya. Pertama; saya anak pantai. Secara morfologi, di manapun itu yang namanya pantai suhu udaranya cenderung panas. Tubuh saya sudah ‘seperti’ disetting dengan suhu panas dibanding suhu dingin.

Ngomongin neraka. Neraka sendiri diciptakan buat makhluk ciptaan Tuhan yang tak menaati perintahNya selama masa ‘orientasi’.
Mungkin beberapa dari kalian pernah mendengar istilah neraka kecil. Tak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan juga bagi beberapa kelompok menjadi sebuah neraka kecil. Bom waktu akan dihitung mundur. Waktu seperti enggan berlalu dan berlama-lama menggelantungi kepercayaan diri kalian.

Dalam sebuah hubungan ‘haram’ anak muda sekarang; pacaran. Kangen namun tak sampai, jomblo seumur hidup, diputus pacar dengan alasan pasangan tak bisa moveon dari pasangan sebelumnya itu juga merupakan sebuah fucking shit neraka kecil.


Tuhan kita berbeda. Neraka kita juga berbeda..?

8.05.2013

Menulis emang bikin kangen



Alam bawah sadar saya berbisik untuk menuliskan rangkaian kata ini.

Sepuluh hari sudah saya berada di kota Jakarta. Seakan kemacetan dan bising suara klakson sudah menjadi teman akrab kota besar yang satu ini.
Beberapa hari belakang memang blog saya ini lagi sepi akan imajinasi aneh saya. Maafkan untuk itu. Harap maklum ya kawan, yang punya blog lagi sibuk kerja di media televisi berita di daerah Kedoya, Jakarta Barat.
“Jadi orang media itu nggak enak. Kagak ada liburnya.” Kata salah satu kawan kerja di sini.
Memang begitulah keadaan dan resiko yang harus kami tanggung, hey para pekerja media. Saya sendiri dapet jam kerja saban hari senin sampai sabtu dengan jam kerja tak tentu. Standartnya sih mulai jam 09.00 wib sampai 18.00 wib itu belum termasuk jam tambahan. Missal; ada taping sampe malem.
Tinggal di kota yang baru ini, saya memerlukan penyesuaian baru. Seperti tarif kos yang kalo di Jogja dapet 4 bulan, di Jakarta cuma dapet sebulan doang. Bayangkan saja.
Untuk urusan makan. Kalo di Jogja makan; nasi, ayam, esteh manis dengan porsi yang sama bisa habis 8 ribu, di Jakarta bisa nyampe 12 ribu. Bayangin saja.
Kemacetan. Siapasih yang gak kenal Jakarta macetnya kek bagaimana?
Saya kasih tahu aja nih ya. Jakarta itu kalo udah macet celah jalan sesempit apapun bisa dijadikan ajang buat nyalip (bukan Kristenisasi lho). Itu satu. Pengendara motornya nggak tertip. Lampu merah belum bermetamorfosa jadi warna ijo, motor udah narik gas erat-erat melewati garis hitam putih. Ini hasil pengamatan gak penting saya. Tapi, itulah kenyataan pahitnya.
Selebihnya tak ada perubahan yang begitu berarti.

Semoga di bulan agustus ini. segala doa dan harapan kawan semua menjadi indah meski tanpa Indah di pelukan.

“Deket. Kalo nyasar jadi jauh. Sama kayak jodoh.” Bagus Setiawan

Selamat Lebaran. Mohon Maaf Lahir Batin.