4.04.2015

Mas Dinda



(FOTO SAMA MAS DINDA)

Nah, kalau ini namanya Mas Dinda. Menurutku, Mas Dinda adalah pria yang paling menjaga gaya penampilannnya di antara pria-prialain di lantai tiga. Lihat saja warna rambutnya yang tak lagi hitam. Mas Dinda bisa merubah dengan mengecat warna rambutnya tiap dua minggu sekali atau sesuai kemauannya,kalau dia mau,mungkin setelah membaca tlisan ini, Mas Dinda akan mengubah warna rambutnya dengan warna hijau toska. Kembali ke warna rambut. Kadang merah, kuning, hijau, seperti lampu di perempatan jalan saja.

Dulu, waktu aku baru masuk RCTI dan sesuai budaya di sini, maka harus berkenalan dengan seluruh ruangan pada lantai tiga gedung annex, karena inilah tempat kami bernaung, lantai tim kreatif dan temen-temen production assistant. Aku dan teman satu angkatan BDP (broadcast development program) 13 menyambangi tiap meja dengan menyebutkan nama serta job describtion masing-masing. Meja demi meja, nama baru demi nama baru mulai kita input.

Pada salah satu momen, kita harus berkenalan dengan cara berdiri di atas stage bundar dan meneriakkan nama, lulusan kampus mana serta umur kita sekeras dan sejelas mungkin. Hingga pada waktunya aku naik stage berdiameter satu meter ini, “Halo semua, perkenalkan nama aku Bagus Setiawan, panggil saja Iwan, BDP 13, umur 23 tahun..” dari kejauhan ada yang berteriak, “KURANG KERAS WOY!!” aku pun harus mengulang beberapa kalimat dan sedikit menambah volume yang keluar dari mulut ini, “umur 23 tahun, lulusan MMTC Jogja.. mohon bimbingannya ya kakak-kakak..”

Sumber suara yang meminta suaraku dikencengin, kembali muncul. “23 tahun? Bohong!”
Iya kak, umur saya segitu, nggak boleh ditawar. Hingga akhirnya aku tahu, yang meminta suara merduku agak dikeraskan volumenya ini adalah Mas Dinda. Aku baru sadar ternyata bukan hanya Mas Dinda yang mengira muka saya terlihat melebihi umur aku yang masih kece badai ini, teman satu angkatan aku pun mengira begitu. Sial. #MasDindaSalamKenal

Salam Kenal Mas Rangga



(FOTO AKU DENGAN MAS RANGGA) (update)

Ini foto aku dengan Mas Rangga. Proses kenalanku dengannya terbilang unik. Kami dikenalkan oleh produserku di salah satu program RCTI Mude In. Seperti ini, saat aku pipis di toilet pria, tentunya, pada gedung annex lantai tiga, ada tiga tempat buang air secara berjajar. Aku pada ujung kiri, kemudian datanglah Mas Rangga pada ujung sebelah kanan. Tiga detik berikutnya datanglah Kang Dede, produserku di Mude In, sambil berujar, “Ini pada ga ada yang mau pipis di tengah apa?” Cur curcur, itu suara, tebak sendiri.

Kita berdua hanya bisa, nggak bisa ngapa-ngapain, kita fokus dengan apa yang ada di depan ini masing-masing. Kang Dede melanjutkan dialognya, “Oh iya, Iwan, ini Rangga dan Rangga, ini Iwan.” Aku hanya bisa bilang, “Ohhh.. Halo Mas Rangga,” dan “Hai..”.

“Rangga ini dulu pernah juara bowling tingkat Jakarta, iya kan Rangga.” Mas Rangga hanya bisa mengangguk, begitu juga aku. Dalam hati aku, ini kenapa perkenalan pada momen yang seperti ini.
Aku dan Mas Rangga kini duduk di meja yang bersebelahan. #MasRanggaSalamKenal