Ada yang bilang kalo pasangan kamu berkacamata,
dia bukan tipe pasangan yang nggak bisa setia. Karena setiap bangun dari tidur
apa yang ia cari bukanlah kekasihnya melainkan kaca matanya.
bareng om Boy Noya di metrosport malam
Saya sendiri terlahir (bukan) sebagai pengguna
kacamata untuk alat bantu penglihatan. Saya baru menggunakan kacamata sekitar
kelas dua SMA.
Ada yang mengalami kekurangan penglihatan bawaan
dari orangtua, ada juga yang penglihatannya memerlukan bantuan alat yang satu
ini dikarenakan kecelakaan. Saya sendiri termasuk kaum yang mengalami
kecelakaan. If you know what I feel (bener
nggak sih nulisnya?)
Peristiwa ini terjadi sudah lama, hampir lima
belas tahun yang lalu. Tepatnya saat saya kelas empat sekolah dasar. Entah dari
mana bakat saya yang gemar memasak ini, tiba-tiba ada hasrat untuk membuat
makan siang sehabis sekolah. Entah kenapa juga saya memilih menu telor goreng. Tololnya,
saya menggoreng telor yang sebelumnya sudah direbus (telor bacem), saya goreng
lagi dengan maksud agar hangat. Ternyata pas digoreng di atas minyak panas, minyakpun
muncrat ke mata saya. If you know what I feel (bener nggak sih
nulisnya?). Beberapa hari ke depannya
saya harus menahan sakit saat berangkat sekolah dengan mata sakit, untung tidak
masuk meja operasi (saat itu). Orangtua saya hanya bisa memberi obat tetes
biasa, karena saat itu kondisi saya masih normal (masih belom gila) dan nggak
merasakan sakit yang berarti.
Efek dari semprotan minyak itu baru terasa
menginjak kelas dua SMA. Dan kali ini saya harus masuk meja operasi. Mata men?
Bisa kalian bayangin, mata dioperasi If
you know what I feel (bener nggak sih nulisnya? (untuk ketiga kalinya saya nanya)). Saya nggak mau nyeritain panjang luas kali
lebar. Yang jelas sakit. Sayangilah mata kalian sebagaimana kalian menyanyangi
kedua orangtua kalian, karena kalo mata kalian sakit, yang ngebiayain kan juga
orangtua.
Setelah pengalaman berharga itu. Saya harus
membawa kacamata guna membantu penglihatan mata dan penglihatan hati saya.
Di luar alasan kenapa saya memakai kacamata itu.
Mungkin, saya pribadi dan beberapa penggunan kacamata yang ada di luar sana
pasti sudah pernah atau mungkin akan mengalami kejadian yang akan sangat paling
nggak disukai berkaitan dengan kacamata.
Berikut penelusuran team showmy.
Lensa Kotor
Udah pasti pandangan akan terganggu. Mengatasinya
tentu dengan mengelap lensa dengan tisu atau sejenisnya yang berbahan lembut
dan bersih. Yang menjadi permasalahan, pembersihnya ketinggalan. L
Lensa Berembun
Sedikit informasi yang bisa saya bagi, saat orang
berkacamata keluar dari ruang ber-ac menuju ruangan yang nggak ber-ac, lensa
akan mengalami perubahan suhu, sehingga terjadi siklus alam yang disebut
mengembun. Bukan begitu teman-teman. Prok prok prok. *tepok tangan meriah*
penanganannya yaitu dengan menunggunya beberapa saat agar embunnya sirna,
seperti bayang-bayang mantan.
Lensa
Memantulkan Cahaya Matahari
Proses ini disebut pembelokan cahaya oleh para
fisikawan. Kayaknya gitu. Mengganggu
ya? Nggak juga sih, hanya saja mata kalian akan terasa ditusuk oleh cayaha
penghancurnya Sinchan. Bibibi bibibi bibibib.
Kacamata Jatuh
Kacamata jatuh dan mengalami retak. Saya sendiri
pernah mengalami kejadian ini berulang kali, untung nggak sampai retak, mungkin
efek, *uhuk* harganya. (sumpah sombong buanget)
Ketinggalan
Kacamata
Ini sungguh FAK banget. Dan saya pernah
mengalaminya beberapa kali saat masih duduk di SMA. Seakan seharian itu saya
menjadi makhluk yang nggak berdaya dipojokan kelas di antara anak manusia.
Untuk mengantisipasi hal semacam ini, saya udah punya dua kacamata. Cari ama
aja bro.
Tapi, kenapa ya? Seorang pengguna kacamata bisa
ketinggalan kacamatanya? Aneh tapi nyata. Udah nggak cinta? Ato sudah cinta
sama pasangannya?
*kalo kalian para pengguna kacamata ada masukan tentang
tulisan ini, mohon dimasukin ke kolom komentar ya. J buat yang nggak
berkacamata dan pernah megang kacamata pacarnya, boleh juga kok ikut
berpendapat, sing penting ojo jotos jotosan :P
Tidak ada komentar:
Posting Komentar