Sehabis
mengantar calon istri, kemudian saya menulis tulisan yang sedang kamu baca ini.
begitu sampai di rumah sederhana ini: empat mobil di garasi, satu motor ducati,
dan satu sepeda kesayangan. Seketika kunyalakan komputer di ruang tengah dekat
kolam renang. Tak lupa pendingin ruangan harus selalu menyala kala di rumah. suatu
ketika pernah lupa meyalakan pendingin ruangan, tak lama berselang aroma
ruangan menjadi bau. Punya selidik bau itu bersumber dari kaki saya. jadi
pendingin ruangan hanya sebagai penyamar bau kaki.
Setelah
komputer menyala. Kutuliskan rangkaian kata menjadi kalimat. Kuceritakan kebersamaan
bersama calon istri dalam tulisan seharian ini. sejatinya aku hanya
mengantarkannya berbelanja satu pasang sepatu saja dan mampir sekali di warung
makan cepat saji. Entah kenapa bisa menghabiskan waktu sekian lama.
Sepatu
warna merah dengan hak setinggi kaki gajah resmi menjadi simpanan calon
istriku. Kulihat sudah banyak berjejer dan bertingkat koleksi sepatu di lemarinya.
Baik buatan dalam negeri mau pun bukan buatan dalam negeri. Kaum Adam
mempertanyakan kebiasaan aneh Kaum Hawa tentang kebiasaan berbelanja mereka.
sampai kapan mereka akan berhenti berbelanja masih menjadi tanda tangan yang
tak menghasilkan jawaban.
Padahal
harga satu pasang sepatu bisa mencapai puluhan juta. Bahkan sepatu yang baru
kubelikan untuk calon istriku ini mencapai nilai fantastis. Dari mana aku akan
memenuhi nafsu berbelanjanya kalau sudah menikah nanti. Orangtuaku bukan
pejabat Negara yang bisa semaunya mengambil uang rakyat. Bukan juga pengusaha
minyak yang uangnya melimpah. Orangtuaku hanya seorang tenaga pengajar daerah
pedalaman daerah Serawak. Hanya saja saat bapak menikah dengan rekan kerjanya,
seorang bidadari asal Singapore kehidupan bapak dan keluarganya menjadi ada
perbaikan. Bapak bisa membeli baju layak. Bapak juga bisa membelikan sarung
buat kakek.
Bapak
sangat beruntung sekali memiliki istri yang cantik, baik hati, serta solehah.
Bapak pun meninggalkan desa kecilnya dan memilih menetap di pusat kota
Singapore. Pekerjaan bapak tak lagi menjadi tenaga pengajar di pedalaman.
Namun, sudah berubah. Bapak harus mengurusi banyak bisnis dalam ekspor impor IT
di Batam.
===
Kami
pun melangsungkan pernikahan hari ini. banyak dari pihak saudaraku dan saudara
dari pihak istriku menghadiri pesta kecil ini. hampir semua macam buah-buahan
bisa dinikmati di sini dengan lahap tanpa harus memikirkan membayar. Beberapa
pejabat negera tetangga turut kami undang: ada pak Anas Urbanigrum yang saat
ini menjabat sebagai menteri Pemuda dan Olahraga serta beberapa menteri lainnya
dari banyak Negara. Kebanyakan dari mereka adalah kenalan dari bapak dan dari kelurga
mertua baruku.
Resepsi
juga dilakukan di tiga tempat berbeda. Hal ini membuatku lelah. Semua ini
permintaan istri baruku. Aku hanya bisa menuruti permintaannya sebagai suami
yang menyanyangi istri.
Aku
sangat mencintai istriku. Melebihi terangnya bintang dan indahnya pelangi.
===
*Itu tadi sekelumit cerita tentang
kengawuranku. Mohon tidak ditiru di mana pun itu. Karena anda bisa gila.