Lelah itu, ketika kamu hanya
bisa memandangi wajah orang yang kamu sayang, minimal lagi kamu suka, hanya
lewat foto di avatar whatsappnya. Setiap dia ganti avatar secepat mungkin kamu
bisa nge-save avatar itu, jangan sampe ketinggalan update-an avatar terbarunya.
Memang hanya lewat itulah kamu bisa memandangi wajahnya. Itulah kenyataan
pahitnya. "Gula mana gula?". Lelah.
Lelah itu, ketika dia nggak
pernah ngebales chat whatsappmu. Sekalinya ngebales jawabannya dikit.
"Sdh, Y, Blm, Tdk." Kamunya pake emo :), dianya ngebales pake :(.
Sedih.
Lelah itu, setiap kali kamu nyekroll chat-anmu dengan si dia, dianya
lama pake banget ngebalesnya. Isi chatnya juga nggak banyak-banyak amat. Tiap
hari kamu kerjaanmu hanya nyekroll
chat itu, dan itu yang bikin melelahkan.
(Nino) Pagi, Sri :)
(Sri) Y
(Nino) Udah pagi, makan dulu gih.. :)
(Sri) Sdh
(Nino) Gimana, udah beli obat mencret belom, katanya
semalem otaknya sakit? :)
(Sri) Blm
(Nino) Oh, yaudah. Di sana cerah nggak? :)
(Sri) Tdk.
(Nino) Selamat beraktivitas aja deh kalo gitu. :)
(Sri) (Nggak dibales)
Niatnya ngasih kode di
update-an status whatsapp, status dia: Big Thanks to BS. Pake inisial pula, kan
bikin kita kepo. BS itu siapa? Jangan-jangan itu nama babenya, jangan-jangan
lagi itu nama adeknya, iya, adek-adekannya. Lelah.
Lelah itu, ketika kamu
hendak mengutarakan perasaanmu ke dia, eh tiba-tiba mulut rasa-rasa ada yang
menahan buat ngomong. "Untuk sebuah bunga yang mekar di pagi hari, kamu
terlalu indah menyendiri di taman. Bolehkan Aku membawamu pulang ke rumah
kita?", "Terus (dalam hati: terus gw harus bilang wkwkwk: baca
wekawekaweka)?", "Jadilah kekasihku."
Sebelum itu,
"Kamu
nanti sore ada acara nggak?" << pertanyaan lumayan kece.
"Ntar
Aku jemput kamu ke rumah ya?!" << pertanyaan sedikit maksa.
"Kalo
Aku ngajak kamu jalan ntar ada yang marah nggak?" << pertanyaan
standar.
"Ntar
kalo udah abis makan, bayarnya sendiri-sendiri aja ya?!" <<
pertanyaan yang berujung harapan, lumayan extreme sih, hehe.
Lelah itu, ketika semua
pertanyaanmu dijawab dengan kata, "Nggak, Nggak mau, Ada, Tidaaak..."
Lelah itu, nggak
ngapa-ngapain dan hanya berpangku tangan, berpasrah pada keadaan. Sedikit
perjuanganmu lebih berarti, daripada segudang keberpangkuaan tanganmu.
Lelah itu, saat kita terlalu
banyak berburuk sangka. Sebenarnya dia nggak pernah berniat menyakiti hatimu.
Mungkin di balik semua itu dia sedang sibuk, dia sedang sakit, ada banyak
kerjaan yang harus dia lakukan. Positif thinking be better.
story by: Nino,
jomblo enam tahun. Plis jangan sakiti hatinya. Jangan sakiti semangatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar