10.31.2013

STOP

Musim hujan telah tiba. Musim panas baru saja terlewat. Mereka bersahabat, saling berhubungan. Apa yang bisa kita ambil pelajaran di antara mereka berdua? Yups. Meski datang silih berlalu, mereka selalu memberi pelajaran di belakangnya. Tatap yang akan terjadi dan petik yang sudah terlewat.

Bagai sebuah pertemanan. Datang yang baru, pergi yang lama. Renggang yang satu, dekat yang satunya.

Bagai sebuah percintaan. Datang yang baru, pergi yang lama. Sayang yang baru, maki yang lama.

Ada saja yang lebih dari itu, kamu tahu?
Saling mencaci.

Sebagian orang berpendapat, mencaci dapat memuaskan dahaga akan kebenciannya.
Bagi hater mereka punya satu jawaban, sebuah karya dari kamu. Itu lebih dari cukup untuk membuat mereka terdiam.

10.28.2013

Bahasa Hujan

Hujan bagi sebagian orang mengingatkan akan masa lampaunya. Entah yang bersifat mengingatkan kesenangan maupun yang mengundang luka lama. Apapun itu, hujan selalu membawa keberkahan di sudut bumi lain.

Hujan. Aku baru saja bermain dengan hujan, tanpa penutup badan.
Hujan. Aku berkenalan dengan masa lalu yang mereka sebut kenangan.
Hujan. Masih di musim yang sama, kenangan itu menjadi kenyataan.

Sebagian lain menyambut hujan dengan bermain, sebagian lainnya menyambut dengan hanya berdiam diri di sudut kamar. Sebagian sisanya terperangkap di pengkolan bersama seorang perempuan atau pria yang tak mereka kenal. Saling bertukar sapa tapi malu. Hingga hujan selesai menyampaikan pesannya, tak berbekas, tanpa ada hasil yang didapat dari kepojok di pengkolan. Kasihan. Suka tapi malu. Makan tuh malu.

Aku lebih suka menghabiskan sisa hujan dengan bermain, seperti yang sudah disebutkan tadi. Aku juga masih suka mendengarkan lagu-lagu dengan beat sedang, seperti: Kangen band. Mereka punya lagu bagus. Aku yakin kamu pasti sependapat denganku? Kalau kamu tak setuju, kita bisa saling mengenal dari awal serta memulai kisah ini. bagaimana?

Inilah yang ingin disampaikan hujan. Setiap atap dan dinding rumah yang telah mengering. Selalu meninggalkan bau khas yang aku suka. Aku suka mengendus-endus bau sisa hujan, selalu mengasyikkan. Andai hujan datang setiap hari. Namun, hujan tak akan pernah mengabulkan permohonan ngibulku itu. Karena itu ide konyol. Hujan hanya akan memberi secukupnya. Hujan lebih mengetahui daripada kamu. Mereka lebih dulu ada dibandingkan kamu, anak kemarin sore.

Semoga hujan masih mau membasahi hati yang kaku, hingga saat ini. mungkin hati yang kaku itu tak bisa mencairkan dirinya sendiri. Dia perlu bantuan dari hati-hati yang bernar bersih jiwanya. Bukan mencuci dari air keruh. Bukan bersih yang didapat jika seperti itu. Kamu pasti sudah tahu peribahasa itu. Aku hanya mengulang di sini. Mari sayangi hujan yang turun. Jangan hujat mereka. Karena mereka tak pernah menghujat, tak akan pernah menghujat dan tak akan menghujat. Mereka sudah tahu, itu semua penuh kesia-siaan. Buat apa menghujat? Kalau menghujat tak menyelesaikan permasalahan. Kamu pasti juga sudah tahu ini juga.

Hujan. Datanglah kapan kamu mau. Tapi, ingat. Jangan pernah sekali-kali kamu ingatkan aku tentang masa kelamku.

Pesanku satu lagi. Kenapa kamu kadang datang di musim panas? Apa kamu marah?

10.27.2013

Pemuda Kreatif Untuk Perubahan

Pemuda Kreatif Untuk Perubahan

Pemuda merupakan ujung perubahan tombak perubahan. Melalui proses kreatif yang dimilikinya, anak muda akan sangat menggebu dalam mengajukan proposal masa depan bangsanya. Seperti yang tercermin pada Sumpah Pemuda, 28 Oktober. Kreatif adalah sebuah proses penemuan ide yang bilamana ide itu dipertemukan dengan semangat perubahan ala anak muda maka akan menjadi sebuah keajaiban di era sekarang.
Apa yang menjadi kegelisahan anak muda saat ini merupakan rintangan-rintangan kecil yang seharusnya bisa dengan mudah disingkirkan. Sayangnya tak banyak anak muda yang tahu ini. beberapa di antara mereka menjebakkan dirinya sendiri pada dunia maya modern. Terpaku dalam modernitas yang sama menggebu juga. Belum ada perlindungan diri yang kuat terhadap serangan budaya luar. Apa? Orangtua? Sekolah? Rumah?
Menyalurkan bakat anak muda. Mungkin itu salah satunya. Dengan bakat yang sudah sejak sekolah dasar hingga beranjak kuliah, hanya terpendam dalam ruangan kotak berukuran tak lebih dari 10 kali 10 meter. Dengan sedikit keberanian. Missal: menjadi seorang penulis, jika anak muda punya kebiasaan mengimajinasikan bahasa kreatifnya. Atau dalam bentuk kegiatan positif lain. Tetap semangat serta senyum semangat.

Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertanah satu, tanah air Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbahasa satu, bahasa Indonesia.

Semoga isi sumpah pemuda di atas mampu membangkitkan semangat putra dan putri Indonesia seperti yang tercermin dalam semangat putra dan putri Indonesia tahun 1928 lalu.


Selamat hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2013. Semoga putra putri Indonesia semakin kreatif untuk perubahan yang positif.

Kira-kira Ninja

Di pabrik sepatu, kira-kira karyawannya ada yang ga pake sepatu ga ya?
Di pabrik rokok, kira-kira ada asap rokok ga ya?
Di pabrik jam, kira-kira karyawannya ada yang telat berangkat kerja ga ya?

Harusnya kamu bisa melanjutkan menjawab pertanyaan ‘kira-kira’ di bawah ini.

Kira-kira di pabrik sabun mandi karyawannya pada mandi pake sabun ga ya?
Kira-kira di pabrik deterjen, karyawannya ada yang masih laundry ga ya?
Kira-kira di toko celana dalam, karyawannya ada yang ga pake celana dalam ga ya?
Kira-kira di pabrik gula ada semutnya ga ya?
Kira-kira di pabrik micin, karyawannya kalo masak ada yang kurang asin ga ya?
Ini kira-kira aja ni ya, di antara kamu ada yang baca sampai tulisan ini ga ya?
Ini kira-kira aja ni ya, abis baca sampe sini lagi kamu ketawa ato marah ya?
Kalo ada hitungannya jangan dikira-kira, ntar dikira nggak sekolah. Kalo nggak ada hitungan dan aturannya ya dikira-kira aja.

Selamat berkira-kira.
Salam kira-kira ninja.

Kalo nembak cewek kira-kira dong, jangan asal nembak yang udah punya penjaganya.
Kalo jalan kira-kira dong mbak.
Kira-kira masih jauh nggak mas dari sini?
Kamu kira gampang jadi anak raja?
Kira-kira nanti abisnya 500 yuan mas.
Kamu kira-kira aja deh mas.
Kira sakti.

*mau nambahin? Yuk di kolom komentar. :)

10.19.2013

Mataku


Kali ini, saya mau ngebahas tentang mata minus yang saya alami (lagi), karena bahasan tentang mata minus ini pernah saya bahas juga di postingan sebelumnya, bisa dicari.
Sebagai gambaran, mata saya minus 1,5 dan melihat benda dengan jarak kurang lebih 50 meter. Maka inilah perbandingan saat menggunakan kacamata dan saat tidak menggunakan kaca mata.


(kiri) menggunakan kaca mata – (kanan) tanpa kaca mata
(Piye? Penak kaca mataku toh?)
Pernah sebuah pertanyaan diajukan ke saya, “Kok kamu sekarang pake kaca mata sih?” ini kan pertanyaan konyol? Bagaimana seorang yang mengalami kekurangan penglihatan mata, mendapat pertanyaan seperti itu. Kemudian saya menimpali pertanyaan salah satu teman perempuan saya dengan balasan pertanyaan, “Kok kamu pake BH sih? Kan kemarin-kemarin nggak pake?” saya langsung digampar oleh teman perempuan saya ini seraya menimpali, “Kok tahu sih? Kamu ngintipnya kapan? Tiap hari ya? Intip lagi dong, intip lagi.” dengan nada kesal sambil memegangi pipi sendiri yang habis kena tamparan, saya membalas, “Kan kamu pake kaos gemes, masak pake kaos pentilnya sampe kelihatan? Aneh, makanya pake baju yang bener, jangan setengah-setengah kalo ke tukang jahitnya.” Sebelum kami pergi meninggalkan satu sama lainnya, saya memberinya sedikit pesan, demi kebaikannya juga, “Tapi, toket kamu lumayan juga kok, pijit di mana?” *KABURRR*

Terbayangkan oleh kamu kalo, anak yang matanya minus ketinggalan alat bantunya itu. Saya dan para pengguna lain akan kehilangan kenikmatan saat memandangi paras-paras cantik gadis yang pake celana legging waktu naik motor dengan pantat sedikit terangkat. Belum lagi warna-warni celana yang mereka gunakan, adalagi warna seperti paha macan, kami, kaum tertinggal tak bisa merasakan kenikmatan yang satu ini dengan mata telanjang, tanpa bantuan kacamata.

“Berapapun angkanya, mata minus tetap saja selalu menggangu.”

Tetap semangat dan jaga kesehatan mata, jiwa, dan kantongmu dari perasan wanita di pinggir jalan.
See you. Jangan lupa beli buku saya, Linda Lindu Lumah di nulisbuku.com yak, hanya 40 ribu rupiah.

10.05.2013

Ruhut Setempel

Polemik penolakan Ruhut Sitompul sebagai ketua komisi III DPR RI menggantikan Pasek Gede menuai beragam tanggapan. Pasek Gede digeser posisinya oleh partai pengusungnya dalam jajaran angtota DPR demokrat, yang berimbas hilangnya kursi yang selama ini diduduki Pasek. Penunjukan nama lain yang disiapkan parta penguasa ini mengerucut pada sosok nama mantan artis sinetron, Ruhut Sitompul. Komisi III merupakan lembaga eksekutif yang membidangi hukum dan kriminal. Ruhut dituding tidak pantas memimpin komisi tersebut oleh rekan-rekannya dalam komisi III. Apalagi selama ini kinerja Ruhut dalam komisi tidak memberikan sebuah kontribusi yang signifikan. “Dia hanya badut yang kerjaannnya melawak saat sidang. Bagai wijen di atas roti, nggak penting.”
Gede pasek terlihat saat peluncuran ormas yang dipimpin Anas Urbaningrum, mantan ketua partai demokrat. Jajaran sakit hati yang masih setia dengan Anas ini seakan ingin memberikan perlawanan terhadap partai yang dulu membuangnya.
Jadi, drama apa ini?
Drama daging sapi, badut Ruhut, ruhut sapi, atau ruhut berdaging badut.

Apa penolakan komisi III ini menunggu suapan?

Habiskan Makananmu

Assalamu’alaikum

Makanlah untuk hidup, bukan hidup untuk makan. Begitulah pepatah yang pernah saya dengar.
Kali ini saya mau ngebahas tentang makanan. Yups. Saya suka makan, segala bentuk makanan. Kecuali petai dan jengkol. Hehehe. Apalagi masakan buatan ibu saya, hmmm, nomor satu dah pokoknya kalo ibu yang buat.
Jadi begini, sebenarnya saya sudah lama pengen nulis tentang ini. akhirnya baru kesampaian sekarang. Kegelisahan ini saya alami ketika saya sedang makan di warung, nggak sengaja ngelihat seorang bapak sedang makan sendiri. Mengamati bagaimana cara bapak itu makan, sangat lahap, dan begitu menikmati apa yang ia makan dari hasil kerja kerasnya seharian.
Di sisi lain, hati saya terpukul melihat pengunjung lain yang sedang makan, namun nggak menghabiskan makanannya. Ia meninggalkan sisa di atas piring.

alasan orang, makan tapi nggak dihabisin
Udah kenyang, mendengar alasan ini, kalau boleh saya membalas ucapannya langsung pasti udah saya balas, “Bangke lu!”
Kalau udah tahu udah kenyang, ngapain juga lu makan?
Okelah, lu makan cuma buat nemenin temen makan, kan lu bisa pesen minum aja. bukannya pesen makan hanya gara-gara elunya ngegedein gengsi.

Hilang selera makan, kadang waktu kita pesan makanan, menu yang kita harap nggak sesuai dengan apa yang sudah dipesan. Pertama, kamu kan harusnya mengajukan komplain sama pihak warungnya. Kedua, kalau kamunya nggak mau, makanan yang udah kamu pesen salah tadi dibuang sama pihak warung, dengan harapan menu makan baru yang sesuai pesanan kamu, saran saya sih kamu bungkus aja, terus bisa kamu kasih ke orang yang ada di pinggir jalan yang lebih membutuhkan. Jadi nggak kebuang dua kali, dibuang sama pemilik warung atau kebuang sama kamunya sendiri.

Menyombongkan ke orang, dalam hati kecil, dia ingin menampilkan cara makan seperti orang ‘kaya’, ini loh cara orang kaya makan, menyisakan sedikit makanan di piring, padahal justru sebaliknya.

alasan saya membencinya
Sombong, menyisakan makanan di atas piring menurut saya adalah sebuah keangkuhan beretika terhadap makanan. Dengan alasan apa pun itu, menyisakan makanan merupakan sebuah kemubadziran dalam hidup. Menyia-nyiakan nikmat Tuhan. Kalau menolok kehidupan saudara kita yang kesulitan makan.
Nggak bersyukur, dan nggak bisa menghormati petani yang telah menanam hingga memanen padi. Bagaimana lamanya proses dari benih padi hingga menjadi sebutir nasi di atas piring. Andai mereka melihat lamanya proses itu.


Oke, kalian udah bisa cari duit buat makan sendiri. Tapi, tetap saja menyisakan makanan itu perbuatan melecehkan diri sendiri, secara nggak langsung, dan pelecehan terhadap orang lain. Sekali lagi, saya nggak membenci orangnya, hanya saja saya nggak menyukai perilakuknya melecehkan orang lain.

HATI BERCERITA

=CERITA HATI=

Apa kita harus saling berkelana dulu, sebelum takdirku dan takdirmu dipertemukan?

Pesan masuk di handphoneku, jam 6 am
Udah sholat belom?

Aku terbangun dari tidur panjang, ini hari minggu. Kemarin adalah malam minggu, malam di mana para tuna asmara mengurung diri dalam kerangkeng muna yang dipamerkan orang atau yang memang sengaja menyembunyikannya di dalam kamar rumah yang ditinggal orangtua.
Tumben ayah mengirim pesan singkat padaku. Biasanya kalau hanya ada hal yang penting saja. Dan pesan ini salah satunya. Lima menit kemudian nada dering ponselku berbunyi, nomor telepon tanpa nama muncul di layar ponsel. “Halo.. ini siapa?” tanyaku masih terbayang mimpi.
“Wan, udah sholat belum?”
Dari nada suaranya, saya sudah bisa menebak, kalau ini suara yang nggak asing bagiku.
“Belom, yah..” aku sudah terbiasa berkata jujur terhadap siapapun itu, meskipun diriku tahu, bahwa aku bisa saja berbohong, demi tidak mempengaruhi uang saku bulanan. Untung saja orangtua, ayah saya diciptakan sebagai makhluk terbaik di bumi ini yang diciptakan buat istri dan anak-anaknya, yaitu aku.
“Ini ayah masih di hotel, ntar jam 9 pagi mau ke Pasar Bringharjo.”
“oh, itu tadi nomornya ayah? Maaf, yah. Nomornya nggak ada di daftar kontak. Ayah di Jogja?”
“udah semalem, baru aja nonton Ramayana di Prambanan. Udah makan belom, Wan? Kalo belom ke sini aja, ke hotel.”
“hotelnya daerah mana emang, Yah?”
“deket-deket Universitas Ahmad Dahlan.”
“Ya udah deh, ntar aku nyamperin ayah ke Bringharjo aja.”
Ayah, memutus sambungan ponselnya.

Betapa sedihnya aku kala ayah menelpon dan saya masih tertidur. Apalagi mendengar jawaban dari pertanyaannya, udah sholat belom. Bagiku, dalam keluargaku ini menjadi sebuah aib, meninggalkan sholat dan masih tertidur di pagi hari.