11.16.2013

Asmirandah dan kerendahan aqidah dalam sinetron jilbabnya

Asmirandah akhirnya menikah dengan pria beda agama. Infotemen saya sebelumnya mengabarkan kalau suami Asmirandah telah pindah agama sesuai dengan agama yang dianut Asmirandah. Namun, kabar itu tidak dibenarkan oleh yang bersangkutan.

Sudah banyak sinetron yang Asmirandah bintangi dalam balutan busana jilbabnya, berbagai banyak peran jilbabnya ternyata tidak berpengaruh banyak dalam kehidupannya. Coba kita tengok bersama beberapa kutipan suami Asmirandah yang dibenarkan Asmirandah sendiri.
“Ini niat yang baik…”
Niat yang baik (menikah) kalau dijalankan dengan cara-cara yang tidak baik (beda agama, pemurtadan, penipuan) maka akan menimbulkan hal-hal yang tidak baik pula.

Mencuri harta orang kaya kemudian harta hasil rampokan itu dibagikan pada orang miskin, tentu tindakan itu tidak baik meski niatnya baik.

Mungkin ini bisa menjadi pertimbangan jika melihat kitab yang dianut suami Asirandah.
Dalam kitabnya mencantumkan, “Paulus menyatakan dalam Bibel: berdusta bukanlah suatu dosa apabila dilakukan untuk memuliakan tuhan, tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliannya mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang-orang yang berdosa” tutur Ustadz Bernard membacakan Roma ayat 7.

“Karena agama mereka melegalkan cara-cara yang licik dan membolehkan tipu daya serta muslihat, maka mereka melakukannya seperti pura-pura masuk Islam terlebih dahulu agar bisa menikah, setelah menikah ia paksa pasangannya untuk murtad,” ujarnya.

Ustadz sendiri merupakan mantan missionaries.
Ustadz Bernard menambahkan, salah satu upaya pemurtadan ialah lewat program 3 M (memacari, menghamili, dan memurtadkan).


Semoga jilbab Asmirandah bisa membawanya menuju jalan (kembali) yang lurus. Amin.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Amin yarobbel alamin :)