Asmirandah akhirnya menikah dengan
pria beda agama. Infotemen saya sebelumnya
mengabarkan kalau suami Asmirandah telah pindah
agama sesuai dengan agama yang dianut Asmirandah. Namun, kabar itu tidak
dibenarkan oleh yang bersangkutan.
Sudah banyak sinetron yang Asmirandah
bintangi dalam balutan busana jilbabnya, berbagai banyak peran jilbabnya
ternyata tidak berpengaruh banyak dalam kehidupannya. Coba kita tengok bersama
beberapa kutipan suami Asmirandah yang dibenarkan Asmirandah sendiri.
“Ini niat yang baik…”
Niat yang baik (menikah) kalau
dijalankan dengan cara-cara yang tidak baik (beda agama, pemurtadan, penipuan)
maka akan menimbulkan hal-hal yang tidak baik pula.
Mencuri harta orang kaya kemudian
harta hasil rampokan itu dibagikan pada orang miskin, tentu tindakan itu tidak
baik meski niatnya baik.
Mungkin ini bisa menjadi pertimbangan
jika melihat kitab yang dianut suami Asirandah.
Dalam kitabnya mencantumkan, “Paulus
menyatakan dalam Bibel: berdusta bukanlah suatu dosa apabila dilakukan untuk
memuliakan tuhan, tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah
bagi kemuliannya mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang-orang yang
berdosa” tutur Ustadz Bernard membacakan Roma ayat 7.
“Karena agama mereka melegalkan
cara-cara yang licik dan membolehkan tipu daya serta muslihat, maka mereka
melakukannya seperti pura-pura masuk Islam terlebih dahulu agar bisa menikah,
setelah menikah ia paksa pasangannya untuk murtad,” ujarnya.
Ustadz sendiri merupakan mantan missionaries.
Ustadz Bernard menambahkan, salah
satu upaya pemurtadan ialah lewat program 3 M (memacari, menghamili, dan
memurtadkan).
Semoga jilbab Asmirandah bisa
membawanya menuju jalan (kembali) yang lurus. Amin.
1 komentar:
Amin yarobbel alamin :)
Posting Komentar