Dalam sebuah acara di kampus yang pernah saya ikuti, ada hal
menarik yang mungkin bisa saya bagi ke temen-temen pembaca. Tentang bagaimana
tindakan kita jika apa yang selama kita kerjakan selama ini ternyata salah atau
keliru.
Missal: salah memilih belanjaan di pasar dan baru ketahuan
saat udah sampai rumah.
“Ini kenapa belanjaan berubah jadi apel? Tadi kayaknya udah
ambil belimbing deh.”
Apa yang akan kamu lakukan dengan belanjaan itu?
Kesel tentu. Dan berniat membeli barang itu lagi di pasar
esok hari karena kesalahan kita.
Lantas bagaimana dengan kasus
lain semisal salah jurusan kuliah?
Sehabis lulus sekolah menengah atas atau bahkan saat udah
masuk kelas tiga, kita tentu dipusingkan dengan melanjutkan sekolah di
perguruan tinggi. Berawal dari bingung memilih PTS atau PTN. Nggak sampai di
situ, memilih jurusan kuliah merupakan salahsatu dari sekian keruwetan yang
siswa hadapi, selain permasalahan hati tentunya. Ups salah.
Untungnya saya sendiri nggak termasuk yang dalam bagian di
atas/ salah jurusan. Memang sejak di sekolah menengah atas saya menyukai dunia
bradcasting. Nah, ketertarikan ini
semakin menjadi setelah di jurusan saya ada matakuliah menulis, delicious.
Sulit memang menentukan sikat atas problema yang satu ini. karena hal ini akan menyangkut ke berbagai
situasi lain, keluarga, diri sendiri, dan kepercayaan. So, keputusan ada di tanganmu sekarang. Putar arah!
Dan masih banyak kesalahan maupun kekeliruan lain. Yups, jangan takut untuk memutar arah
dari sekarang, sebelum semuanya terlambat. Masih ingat pepatah: lebih baik
telat dari tidak sama sekali, kan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar