4.21.2014

libur telah tiba



sudah wajar kalau Jogja macet pas liburan.
aku jadi malas ke luar kosan. mending baca buku sambil ngopi. Jogja menjadi tujuan wisata orang yang bermukim di kota besar. menghindari kemacetan. namun apa, di tujuan wisata ternyata macet juga. beda tempat sama macetnya. apa guna liburan dong. mending di kosan sambil baca buku.

salah seorang teman mengajak nonton reggae party. kami sepakat janjian di sebuah cafe. aku harus menerjang beberapa kemacetan jalan. seperti biasa, aku selalu mencari denah lokasi yang belum aku tahu dengan mencari di google. maklumlah. sekali tiga kali salah jalan itu biasa. tempat janjian sudah terlihat. setelah memarkirkan motor, aku mencari minum di pinggir jalan. selagi nunggu pikirku. waktu terus berlalu. gerimis pun datang. teman yang diajak janjian tak kunjung tiba. aku memutuskan masuk ke cafe daerah taman siswa. duduk di kursi depan dekat pintu masuk. aku keluarkan handphone dari saku celana berharap ada pesan dari teman yang ditunggu. tak ada pesan. menunggu itu membosankan. kata siapa?

ini pertama kali aku mampir ke tempat ini. tak ada yang spesial. mungkin karena aku baru ke sini. belum kenal dan entahlah. aku hanya menunggu seorang teman. janji itu hutang. siapa yang memberi dan membayar hutang di sini. bisa jadi ke duanya harus membayar karena berjanji. dan aku sudah membayar itu karena aku sudah sampai di tempat janjian. lalu bagaimana bila janji itu tak dibayar? 90 menit sudah aku di sini. tempat baru ini.

aku bosan. dua. mula-mula satu perempuan manis menghampiri. peremuan itu menyapa terlebih dulu. suaranya khas sekali. agak cempreng menurut aku. terus ingin mengajakku bicara. aku menanggapi seadanya. siapa juga yang bisa langsung dekat kalau belum saling kenal. kita belum saling kenal. tiba-tiba dia ingin mengajakku ngobrol. perempuan itu cakap sekali membuatku membuka mulut. akhirnya aku membalasnya. selagi menunggu teman.

tak tahunya aku sudah lebih dari setengah jam mengobrol dengan perempuan itu. selisih setahun. selalu begitu. perempuan yang lebih dewasa selalu asik buat diajak bicara. mereka lebih membuka pikiran. mereka tak banyak menuntut. aku tak fokus dengan obrolan ringan kami. siapa dia? yang jelas dia manis. secara tiba-tiba, aku merasakan sakit pada bagian tubuh bagian belakang. sakit sekali. ada apa ini. perempuan manis itukah penyebabanya? tapi dia belum menyentuhku malam ini, sebatas berjabat tangan.

kumohon jangan bangunkan aku tidur. aku masih ingin lama bermimpi dengan buku dipelukan. dengan cerita di dalamnya.

Tidak ada komentar: