4.29.2013

Jangan Pergi


Maaf
Aku tak bisa menemani setiap malam-malammu
Tak apalah jika kau tak mampu menemani malamku.. asalkan masih ada bayangmu yang menghiasi sisa mimpiku
Memang aku romantis. Tak terlihatkah dari pancaran sinar yang menaungi wajahku
Bagaimana kalau kita nyeduh kopi sambil menerawangi sinar rembulan
Aku tak suka kopi dan menerawangi sinar rembulan.. aku lebih suka menerawangi wajahmu sambil menerawang bukit hatimu yang membisikkan namaku
Bagaimana dengan vanilla hangat.. aku suka itu. Aku mau mengajakmu ke sana
Aku juga tak suka vanilla.. karena sekali ku melihat senyummu lebih manis dari merasakan vanilla beribu tahun
Ada apa dengan senyumku.. kau telah membuatku mengerti apa arti tersenyum
Kamu jangan terdiam membuat pertanyaan
Bukankah senyumanmu melebihi kelopak mawar yang merkah.. yang menyejukkan qalbu ketika aku memandangmu
Bukankah senyummu mampu memalingkanku dari duniaku
Dan masuk menyusuri keindahanmu
Mentari terus berlari mencari arti
Arti kamu untukku
Bolehkah aku memilikimu
Asal kau tersenyum.. karena senyummu itu teduh
Kehadiranmu telah membukakan pintu senyumku
Benarkah.. tetaplah tersenyum meski hatimu memendam kepiluan

Yogyakarta 29 April 2013

Tidak ada komentar: