9.15.2013

Gas Rem

“Masuk kuliah pertama nih.” tulis salah satu maba (mahasiswa baru) di status twitter temennya (ceritanya ngebajak akun temen).
Hal semacam inilah yang sering kita jumpai di dunia tak nyata. Dunia tempatnya para orang gila berkumpul. Pembuat twitter menyampaikan bahwa, diciptakannya media twitter tak lain dan tak bukan guna memfasilitasi orang gila di seluruh dunia karena keterbatasan rumah sakit jiwa. “Di sanalah tempat mereka berkeluh kesah. Rumah sakit sudah penuh.” Kurang lebih begitu kalo diterjemahkan. Sebutnya saat diwawancarai wartawan showmy beberapa hari lalu.
Entah kita harus menanggapinya dengan bagaimana, Negara kita masuk dalam tiga besar pengguna twitter di dunia. Dari sanalah juga muncul “Mario Mario Penabur Kata”. Mereka menumpahkan keluh kesah, seakan dunia hanya itu tak berjarak. Menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh.

Saya akan membahas, tempat-tempat mana saja yang menjadi primadona mahasiswa baru untuk dikunjungi. Dan inilah hasil penelusuran team showmy investigasrem.

Parkiran
Ibarat sebuah bus antar kota, inilah tempat bertemunya penumpang dan bus angkutan. Yups, terminal. Tempat yang nggak pernah sepi, kecuali pada hari tertentu. Ramainya arus yang masuk dan keluar ini menjadi tempat idaman bagi sebagian orang untuk melakukan ritual cuci mata. Dengan dalih, mata juga perlu dicuci, agar bisa kembali fresh. Entah sejak kapan anggapan kuno ini muncul. Bahwa dengan mencuci mata, mata bisa kembali fresh, yang ada, mata akan bertambah basah menutupi kesedihan ditinggal mantan. Seharusnya para pelaku cuci mata itu menjalani terapi cuci mata dengan mendatangi tempat pencucian mobil, dengan sekali semprotan dijamin mata anda akan... bawor.
Atau dengan apapun alasan anda menjadikan parkiran sebagai salah satu tempat nongkrong, fine dan nggak masalah, asal jangan sampai mengganggu arus lalu lintas di sana, jangan lupa, “Kembalikan helm saya yang hilang di parkiran!”

Kantin
Menurut buku yang sudah saya baca berulang-ulang, yaitu buku 3L, menjelaskan bahwa, kantin adalah tempat nongkrong di mana di sana terjadi transaksi jual beli antara pedagang dan pembeli dengan diselipkan hutang-piutang dan colong-mencolong gorengan dan krupuk udang (contoh adegan dalam tulisan ini harap tidak untuk ditiru, sangat berbahaya dan menimbulkan dosa. Hanya dilakukan oleh professional dan orang yang berpengalaman saja) sumber dirahasiakan. Mungkin kalo ini tayangan investigasi, suara bakal saya bikin kayak orang mencret lagi nahan boker. Itu cuma andaian saya. Maafkan saya.
Sejak pertama kali diciptakan tahun 1969, kantin difungsikan untuk memberikan semangat berupa tenaga fisik dan mental untuk para laperers guna mengisi tenaga agar tahan banting. Namun, menimbulkan efek samping penyakit kangker (kantong kering). Seiring perkembangan jaman dan majunya pagar rumah tetangga yang menyerobot jalanan, fungsi awal kantin berubah menjadi tempat nongkrong, tempat rapat, ketemuan sama jodoh (mungkin), dan pastinya tempat ngutang.

Masjid
Proses mengenal individu masing-masing teman kampus (bagi maba) biasanya terjadi di tempat ini. ada yang di awal masuk kuliah intensitas mengunjungi masjidnya tinggi, begitu sampi tengah mengalami tahap penurunan. Ada lagi yang sejak awal males dan enggan berkunjung ke rumah gusti Allah, eh Alhamdulillah lama-kelamaan agak lumayan lah, pernah masuk masjid, walau sekadar numpang ngadem dan mandi.  Ada juga yang sejak pertama kuliah enggan mengunjungi masjid, selidik punya usul ternyata dia non muslim.

Perpustakaan
Perpustakaan akan (nampak) ramai biasanya di awal kuliah dan di akhir masa kuliah. Biasanya. Tanya kenapa?
Ada juga di awal semester dan di akhir semester jelang ujian semester. Sisanya, di tengah masa kuliah, perpustakaan akan menjadi tempat penyimpanan buku-buku lawas. Jendela dunia ini seakan tertutup tanpa ada yang menarik ganggang jendelanya untuk membuka pintu cakrawala dan jendela dunia.
Perpustakaan oh Perpustakaan, engkau begitu jarang dikunjungi, seperti halnya hati ini yang sepi akan belaian seorang kekasih di malam jumat.
Namun, ada juga teman saya, pas saya tanya, “Kok kamu sering banget sih mampir ke perpus ini, lagi banyak tugas ya bro?”, teman saya dengan entengnya menjawab, “Masjid penuh bro, jadi ngademnya pindah sini.”

Papan Informasi kampus
Selain sebagai tempat informasi mahasiswa tentang jadwal mata kuliah, serta informasi gak penting lainnya, juga digunakan sebagai tempat pengenalan sesama maba. Biasanya di sini terjadi percakapan sederhana. Atau masa kangen-kangenan selama masa orientasi. Mencari dan dicari, nama satu kelompoknya dahulu sekarang berada di mana. BHahahaha.
Sebenarnya nggak penting-penting amat, karena beberapa kampus sudah ada yang memanfaatkan media online web guna pemberian segala jenis informasi. Tetap saja cara manual ini nampak menimbulkan kesan eksotis buat pembacanya.

Area Wifi
Kira-kira perlu dijelasin nggak ya?


“Kamu maba dek? Jadian yuk dek!” modus kakak tingkat
“Kamu kakak tingkat? Kapan lulus kak?” BHahahahaha

“Kamu anak mana dek? Kakak anter pulang yuk!” modus kakak tingkat
“Kamu kakak tingkat? Tua amat!” BHahahahaha



*kalo ada masukan mengenai tempat idaman di kampus yang sering maba kunjungi, bisa lho dishare di sini. J

Tidak ada komentar: