=CERITA HATI=
Apa kita harus saling
berkelana dulu, sebelum takdirku dan takdirmu dipertemukan?
Pesan masuk di handphoneku, jam 6 am
Udah sholat belom?
Aku terbangun dari tidur panjang, ini hari minggu.
Kemarin adalah malam minggu, malam di mana para tuna asmara mengurung diri
dalam kerangkeng muna yang dipamerkan orang atau yang memang sengaja
menyembunyikannya di dalam kamar rumah yang ditinggal orangtua.
Tumben ayah mengirim pesan singkat padaku. Biasanya kalau
hanya ada hal yang penting saja. Dan pesan ini salah satunya. Lima menit
kemudian nada dering ponselku berbunyi, nomor telepon tanpa nama muncul di
layar ponsel. “Halo.. ini siapa?” tanyaku masih terbayang mimpi.
“Wan, udah sholat belum?”
Dari nada suaranya, saya sudah bisa menebak, kalau
ini suara yang nggak asing bagiku.
“Belom, yah..” aku sudah terbiasa berkata jujur
terhadap siapapun itu, meskipun diriku tahu, bahwa aku bisa saja berbohong,
demi tidak mempengaruhi uang saku bulanan. Untung saja orangtua, ayah saya diciptakan
sebagai makhluk terbaik di bumi ini yang diciptakan buat istri dan
anak-anaknya, yaitu aku.
“Ini ayah masih di hotel, ntar jam 9 pagi mau ke
Pasar Bringharjo.”
“oh, itu tadi nomornya ayah? Maaf, yah. Nomornya
nggak ada di daftar kontak. Ayah di Jogja?”
“udah semalem, baru aja nonton Ramayana di Prambanan.
Udah makan belom, Wan? Kalo belom ke sini aja, ke hotel.”
“hotelnya daerah mana emang, Yah?”
“deket-deket Universitas Ahmad Dahlan.”
“Ya udah deh, ntar aku nyamperin ayah ke Bringharjo
aja.”
Ayah, memutus sambungan ponselnya.
Betapa sedihnya aku kala ayah menelpon dan saya masih
tertidur. Apalagi mendengar jawaban dari pertanyaannya, udah sholat belom. Bagiku, dalam keluargaku ini menjadi sebuah aib,
meninggalkan sholat dan masih tertidur di pagi hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar