10.05.2013

HATI BERCERITA

=CERITA HATI=

Apa kita harus saling berkelana dulu, sebelum takdirku dan takdirmu dipertemukan?

Pesan masuk di handphoneku, jam 6 am
Udah sholat belom?

Aku terbangun dari tidur panjang, ini hari minggu. Kemarin adalah malam minggu, malam di mana para tuna asmara mengurung diri dalam kerangkeng muna yang dipamerkan orang atau yang memang sengaja menyembunyikannya di dalam kamar rumah yang ditinggal orangtua.
Tumben ayah mengirim pesan singkat padaku. Biasanya kalau hanya ada hal yang penting saja. Dan pesan ini salah satunya. Lima menit kemudian nada dering ponselku berbunyi, nomor telepon tanpa nama muncul di layar ponsel. “Halo.. ini siapa?” tanyaku masih terbayang mimpi.
“Wan, udah sholat belum?”
Dari nada suaranya, saya sudah bisa menebak, kalau ini suara yang nggak asing bagiku.
“Belom, yah..” aku sudah terbiasa berkata jujur terhadap siapapun itu, meskipun diriku tahu, bahwa aku bisa saja berbohong, demi tidak mempengaruhi uang saku bulanan. Untung saja orangtua, ayah saya diciptakan sebagai makhluk terbaik di bumi ini yang diciptakan buat istri dan anak-anaknya, yaitu aku.
“Ini ayah masih di hotel, ntar jam 9 pagi mau ke Pasar Bringharjo.”
“oh, itu tadi nomornya ayah? Maaf, yah. Nomornya nggak ada di daftar kontak. Ayah di Jogja?”
“udah semalem, baru aja nonton Ramayana di Prambanan. Udah makan belom, Wan? Kalo belom ke sini aja, ke hotel.”
“hotelnya daerah mana emang, Yah?”
“deket-deket Universitas Ahmad Dahlan.”
“Ya udah deh, ntar aku nyamperin ayah ke Bringharjo aja.”
Ayah, memutus sambungan ponselnya.

Betapa sedihnya aku kala ayah menelpon dan saya masih tertidur. Apalagi mendengar jawaban dari pertanyaannya, udah sholat belom. Bagiku, dalam keluargaku ini menjadi sebuah aib, meninggalkan sholat dan masih tertidur di pagi hari.

Tidak ada komentar: