6.01.2014

Buah jatuh nggak jauh dari pohonnya

Buah jatuh nggak jauh dari pohonnya. Bakat (kebiasaan) seorang anak nggak akan jauh-jauh menular ke anaknya. Kamu tahu nggak? Buah apa dan pohon apa yang dimaksudkan dalam pepatah itu?

Tentu kamu udah pernah denger, mungkin akan beranggapan, anak pak haji kelakuannya pasti baik, anak perampok kelakuannya udah pasti jahat.
Ada saja yang beranggapan seperti ini, anak pak haji kelakuannya belum tentu baik, anak rampok kelakuannya belum tentu jahat.

Orang akan mengkaitkan kebaikan atau keburukan seorang anak pada orangtuanya.
“Kamu baik banget, mau gendong aku sampai kamar tidur, bapakmu pasti orang baik.”
“Kamu anak bandel ya, sukanga melorotin rok Susi, bapak kamu pasti gigolo.”
“Kamu pinter ya ngerjain tugas matematika, bapak kamu pasti dagang kalkulator di Glodok.”

Orang memang selalu mengkaitkan kebaikan atau keburukan anak dengan orangtuanya. “Buah memang jatuh nggak jauh dari pohonnya. Hanya saja, selama masa jatuh itu, buah bisa saja tertiup angin, sehingga pohon dan buah menjadi berjarak.” (Bagus Setiawan)

Tuhan menciptakan manusia (anak) terlahir sebagai kertas putih yang masih bersih, nggak berlaku kalau ada stempel mereknya. Watak anak, bakat, serta potensi lainnya bisa saja ditularkan oleh orangtua ke anaknya. Sayangnya nggak semua anak mendapatkan anugerah itu. Ada orangtua yang baik, yang mau menularkan bakatnya, ada juga orangtua yang jahat (acuh), nggak mau menularkan bakat pada anaknya, jahat. Seoga hal ini nggak terjadi ke kamu. kalau saja sampai kejadian, jangan bersedih kawan, mungkin Tuhan menyimpan rencana buat kamu, dan yakinlah rencana itu pasti akan lebih baik. Jangan berprasangka buruk pada kedua orangtua, apalagi sampai berpikiran bahwa Tuhan itu jahat sama kamu. Tuhan itu paling adil. Nggak percaya? Buktinya kamu bisa menemukan tulisan ini, adil bukan. Kamu bisa kebuka cara berpandangnya, menyikapi dunia ini. ah, sok-sokan lu Wan, kek udah bener aja lu.

Orangtua yang baik adalah, orangtua yang menjadikan, memposisikan anaknya sebagai titipan Tuhan yang harus dijaga, dijaga secara materi dan kasih sayang. Orangtua menjadikan anaknya cahaya, menjadi penenang hati dengan hadirnya anak.

Anak yang baik harusnya, anak yang berbakti, menaruh rasa hormat pada kedua orangtuanya, dan mencintai Tuhannya. Harta dan anak merupakan perhiasan dunia, tetapi amalan yang kekal dan saleh adalah anak yang mendoakan kedua orangtua.

“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka ibu bapaklah (yang akan berperan) mengubah anak itu menjadi seorang Yahudi, atau Nasrani, atau Majusi.” (HR. Bukhari)

Buah memang jatuh nggak jauh dari pohonnya, serangan angin mencoba memberi jarak buah pada pohon. Lalu apa tugasmu? Memberi yang terbaik pada dirimu sendiri dan buat lingkungan sekitarmu bangga. Jadilah orang yang berguna, di manapun, kapanpun. Jangan buat sedih orantuamu.

EH, yang tadi belom kejawab. Buah apa dan pohon apa yang dimaksudkan dalam pepatah itu?

Tidak ada komentar: