6.01.2014

Cerita Itu Perubahan

Beberapa hari lalu aku ikut pelatihan menulis yang diadakan salahsatu penerbit nasional di Magelang. Datang sendiri nggak masalah kan? Tapi kenapa, peserta lain di sebelahku nanya, “Kamu sendirian ya dari Yogya? Ciyan.”
Ada yang salah? Iya, aku salah. Aku jomblo dan itu salah. Harusnya aku cari jodoh secepatnya. Sebelum lulus dari kampusku. Mutlak.

Dalam pelatihan menulis itu, pembawa materi, salah satunya yaitu mbak @febyindirani dan mbak @riesna_ dari @_plotpoint
Secara keseluruhan materi yang dibawkan keduanya bagus dan bisa membuka mataku akan dunia kepenulisan dan penerbitan. Mungkin, yang bisa aku rangkum dari pelatihan itu, seperti berikut.

Cerita itu Perubahan. Harus ada perubahan yang dihasilkan di dalam cerita. Pelaku harus mengalami perubahan nasib.
Dalam sebuah cerita itu harus ada namanya masalah. Apa itu masalah? Masalah adalah hilangnya sebuah nilai dalam suatu kehidupan. Dengan kata lain, ketika sebuah nilai itu hilang maka akan timbul masalah. Dan permasalahan itu harus dipecahkan dalam suatu tempat dengan cara-cara tertentu yang dilakukan tokoh dalam cerita.

Kalau dalam ceritamu tidak mengandung unsur seperti : alur dan kawan-kawannya maka belum bisa dikatakan sebagai cerita yang baik. Tanpa itu, tulisan kamu masih sebatas informasi.
Seperti yang dicontohkan mbak @riesma_ bagannya seperti berikut.
Cerita sebagai perubahan
Balance. Kesimbangan nilai dalam cerita.
Disharmony. Mulai muncul permasalahan yang menggangu keberadaan nilai.
Inciting incident. Permasalahan menular ke hal lain.
Problem. Permasalahan meruncing.
Resolution. Pemecahan masalah.
Out come. Jalan keluar.

New balance. Muncul keseimbangan nilai baru dalam cerita.
astaghfirullah.. sing nggambar niat.

Tidak ada komentar: