5.25.2013

Tia, Linda dan Keluarga


Hallo.. namaku, Linda. Aku seorang mahasiswi sekolah tinggi di Jogja. Umurku baru 21 tahun, masih lumayan muda. Aku punya adik perempuan namanya, Tia. Aku sama adik perempuanku selisih empat tahun. Calon pacar aku namanya, Tino. Dia anak Semarang yang sedang kuliah di Jogja. Sejak pertama kenal dia, enam semester yang lalu, aku dapat merasakan, bahwa di dunia ini tak hanya suka dan duka saja yang bisa aku alami, tapi juga ada asem asin, asem dari keteknya dia, asin dari.. dari garam di dapurnya dia. Aku dan keluarga besar orang tuaku tinggal di daerah jalan Wates, hehe, jauh ya dari tempat kalian? Biarin.

Aku berharap banget bisa jadian sama, Tino. Dia itu ganteng, baik hati, tak suka mencuri, tenggangrasa, tapi pelit. Masak kalo lagi jalan sama dia yang bayarin parkir aku, kan ngeselin. Harusnya laki tuh yang bayarin semua. Makan, nonton, bensin, sampai parkir motor, gitukan(?)
Tak apalah aku yang bayarin parkir, semua itu udah kehapus sama sikap baiknya dia ke aku. Tapi udah kenal selama enam semester, deket baru dua semester, kapan nyatain cintanya? Aku nunggu, Tino. Kamu ngertiin aku ya? Jangan bikin aku menunggu, aku takut ada hati lain yang masuk, gara-gara kamu tak cepat ambil hatiku. Plis ya, Tino. Ambil hatiku.

Sampe lupa, adiku, si Tia. Dia malah udah punya pacar. Pacarnya itu lho yang bikin aku tak terima, anak kuliahan semester dua, lakinya lebih tua setahun. Hah, asal bisa jaga diri aja deh, adikku. Kemaren baru pengumuman lulusan SMA, syukur dia lulus. Nilainya sih tak bagus-bagus amat, yang penting lulus dulu, nilai nomor sekian. Bayangin, nilai bahasa Inggris lebih tinggi dari Bahasa Indonesia. Bahasa Inggris dapet 9, eh Bahasa Indonesis dapet 6, parah.
Rencana mau lanjut di PTN, tak mau ngikut aku. Dia lebih suka sama dunia public relation gitu. Tapi, SNMPTNnya belum keluar. Sekarang nganggur deh dia, lebih banyak bantu ibu di rumah. masak, nyuci baju, nyuci piring, kadang juga aku suruh nyuci pakaianku juga mau dia. Adikku, Tia ini dia baik banget, sama kayak kakaknya, AKU.. hehe. Diperintah ini nurut, dipeintah itu nurut, asal ada fulus dia mau. Matre juga dia. Untung kakaknya yang cantik banget ini tak ikut ketularan matre. Auwo.

*gaya menulis seperti ini yang coba saya contohkan, seperti penulis buku “cerita cinta enrico”. Dalam buku itu, si penulis berjenis kelamin perempuan, namun di bukunya, tokoh utama adalah seorang laki. Saya di sini mencoba memposisikan diri sebagai seorang perempuan, sebenarnya aku cowok (sumpah cowok tulen) dan itu lumayan sulit *hehe* tapi, nulis seperti ini itu unik, asik dan penuh tantangan. Kalian harus coba.

Ikuti cerita aku terus ya, bersama, Linda dan Tino. Semoga mereka berjodoh. Amin.

Tidak ada komentar: