11.28.2013

Aku Memilih Setia

Sehabis mengantar calon istri, kemudian saya menulis tulisan yang sedang kamu baca ini. begitu sampai di rumah sederhana ini: empat mobil di garasi, satu motor ducati, dan satu sepeda kesayangan. Seketika kunyalakan komputer di ruang tengah dekat kolam renang. Tak lupa pendingin ruangan harus selalu menyala kala di rumah. suatu ketika pernah lupa meyalakan pendingin ruangan, tak lama berselang aroma ruangan menjadi bau. Punya selidik bau itu bersumber dari kaki saya. jadi pendingin ruangan hanya sebagai penyamar bau kaki.
Setelah komputer menyala. Kutuliskan rangkaian kata menjadi kalimat. Kuceritakan kebersamaan bersama calon istri dalam tulisan seharian ini. sejatinya aku hanya mengantarkannya berbelanja satu pasang sepatu saja dan mampir sekali di warung makan cepat saji. Entah kenapa bisa menghabiskan waktu sekian lama.
Sepatu warna merah dengan hak setinggi kaki gajah resmi menjadi simpanan calon istriku. Kulihat sudah banyak berjejer dan bertingkat koleksi sepatu di lemarinya. Baik buatan dalam negeri mau pun bukan buatan dalam negeri. Kaum Adam mempertanyakan kebiasaan aneh Kaum Hawa tentang kebiasaan berbelanja mereka. sampai kapan mereka akan berhenti berbelanja masih menjadi tanda tangan yang tak menghasilkan jawaban.
Padahal harga satu pasang sepatu bisa mencapai puluhan juta. Bahkan sepatu yang baru kubelikan untuk calon istriku ini mencapai nilai fantastis. Dari mana aku akan memenuhi nafsu berbelanjanya kalau sudah menikah nanti. Orangtuaku bukan pejabat Negara yang bisa semaunya mengambil uang rakyat. Bukan juga pengusaha minyak yang uangnya melimpah. Orangtuaku hanya seorang tenaga pengajar daerah pedalaman daerah Serawak. Hanya saja saat bapak menikah dengan rekan kerjanya, seorang bidadari asal Singapore kehidupan bapak dan keluarganya menjadi ada perbaikan. Bapak bisa membeli baju layak. Bapak juga bisa membelikan sarung buat kakek.
Bapak sangat beruntung sekali memiliki istri yang cantik, baik hati, serta solehah. Bapak pun meninggalkan desa kecilnya dan memilih menetap di pusat kota Singapore. Pekerjaan bapak tak lagi menjadi tenaga pengajar di pedalaman. Namun, sudah berubah. Bapak harus mengurusi banyak bisnis dalam ekspor impor IT di Batam.
===
Kami pun melangsungkan pernikahan hari ini. banyak dari pihak saudaraku dan saudara dari pihak istriku menghadiri pesta kecil ini. hampir semua macam buah-buahan bisa dinikmati di sini dengan lahap tanpa harus memikirkan membayar. Beberapa pejabat negera tetangga turut kami undang: ada pak Anas Urbanigrum yang saat ini menjabat sebagai menteri Pemuda dan Olahraga serta beberapa menteri lainnya dari banyak Negara. Kebanyakan dari mereka adalah kenalan dari bapak dan dari kelurga mertua baruku.
Resepsi juga dilakukan di tiga tempat berbeda. Hal ini membuatku lelah. Semua ini permintaan istri baruku. Aku hanya bisa menuruti permintaannya sebagai suami yang menyanyangi istri.
Aku sangat mencintai istriku. Melebihi terangnya bintang dan indahnya pelangi.

===
*Itu tadi sekelumit cerita tentang kengawuranku. Mohon tidak ditiru di mana pun itu. Karena anda bisa gila.

2 komentar:

leniwiw mengatakan...

Kalo bau kaki trus di ruangan AC bukannya baunya malah makin aduhay ya nyebar kemana2?

Baguse mengatakan...

bau kaki akan tersamarkan mba :P makasih mampir2nya :)