6.19.2014

kampus rumah sakit



‘yang lain pada minjem buku tentang skipsi, kok, masnya minjem novel..’
‘hehe, nggak apa, buk.’ Jawabku setengah tertawa, sisanya guling-guling di meja.

Perpusatakan kampusku, kampus broadcasting paling dipuja orang di luar sana, namun digunjing mahasiswanya sendiri. Orang di luar sana (bukan dari planet mars) berpendapat bahwa kampus kami merupakan kampus penyiaran terbaik di Indonesia saat ini. sedang orang dalam, kami mahasiswa mahasiswi menilai, memang benar peralatan di kampus tempat kami menimba ilmu sangatlah bagus, terbilang yang terbaik, hanya sistemnya yang buruk, setidaknya itu pendapat dari beberapa teman yang saya rangkum di buku harian, hehe.

Kampus kami, tepatnya perpustakaan, lebih sering sepi daripada ramai suasannya. ‘apa ini hanya terjadi di perpus kampus saya ya?’ seperti apa yang terjadi kini, ramai menjelang penyusunan skripsi dan ujian akhir semester. Jadi kemana mereka selama ini?

Saya meminjam novel di kampus dengan pendapat, saya perlu bahan bacaan yang nggak terlalu serius, eh tapi keren ya, perpustakaan nyediain buku novel. Kalau saya sih terkagum. Lalu, bagaimana dengan penyusunan skripsimu? ‘ada pertanyaan lain?’

Jujur, juni 2014 merupakan bulan yang sungguh berat bagi saya. Pertama, ini tahun skripsi saya harus kelar. Kedua, ini tahun piala dunia Brasil, if you know what I mean. Ketiga, beberapa, iya, beberapa draft buku harus segera saya susun. Sayangnya, saya bimbang harus mendahulukan yang mana, karena nggak ada pilihan, semua harus diselesaikan. Atau nggak sama sekali (coret kalimat ini tolong).

Dengan keyakinan matahari menyinari bumi dan seluruh galaksi bimasakti, saya yakin seyakin-yakinnya semua itu akan selesai tepat waktu. Apalagi dengan hadirnya teteh di samping aa.

Tidak ada komentar: