‘yang lain pada minjem buku
tentang skipsi, kok, masnya minjem novel..’
‘hehe, nggak apa, buk.’ Jawabku
setengah tertawa, sisanya guling-guling di meja.
Perpusatakan
kampusku, kampus broadcasting paling
dipuja orang di luar sana, namun digunjing mahasiswanya sendiri. Orang di luar
sana (bukan dari planet mars) berpendapat bahwa kampus kami merupakan kampus
penyiaran terbaik di Indonesia saat ini. sedang orang dalam, kami mahasiswa
mahasiswi menilai, memang benar peralatan di kampus tempat kami menimba ilmu
sangatlah bagus, terbilang yang terbaik, hanya sistemnya yang buruk, setidaknya
itu pendapat dari beberapa teman yang saya rangkum di buku harian, hehe.
Kampus
kami, tepatnya perpustakaan, lebih sering sepi daripada ramai suasannya. ‘apa
ini hanya terjadi di perpus kampus saya ya?’ seperti apa yang terjadi kini,
ramai menjelang penyusunan skripsi dan ujian akhir semester. Jadi kemana mereka
selama ini?
Saya
meminjam novel di kampus dengan pendapat, saya perlu bahan bacaan yang nggak
terlalu serius, eh tapi keren ya, perpustakaan nyediain buku novel. Kalau saya
sih terkagum. Lalu, bagaimana dengan penyusunan skripsimu? ‘ada pertanyaan
lain?’
Jujur,
juni 2014 merupakan bulan yang sungguh berat bagi saya. Pertama, ini tahun
skripsi saya harus kelar. Kedua, ini tahun piala dunia Brasil, if you know what I mean. Ketiga,
beberapa, iya, beberapa draft buku
harus segera saya susun. Sayangnya, saya bimbang harus mendahulukan yang mana,
karena nggak ada pilihan, semua harus diselesaikan. Atau nggak sama sekali (coret
kalimat ini tolong).
Dengan
keyakinan matahari menyinari bumi dan seluruh galaksi bimasakti, saya yakin
seyakin-yakinnya semua itu akan selesai tepat waktu. Apalagi dengan hadirnya
teteh di samping aa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar